Monday, April 12, 2010

mencontek dan nge-pek


Mencontek dan ngepek hmmm dua kata yang biasa kita dengar di waktu ulangan dan ujian. Merupakan hal biasa yang kita dengar saat belajar di sekolah. Mencontek seperti sudah menjadi kebiasaan. Suatu hal yang sangat memprihatinkan apabila kita menelisiknya lebih jauh, berkaitan dengan mental siswa. Banyak alasan siswa untuk mencontek yaitu malas belajar, materi ulangan/ujian terlalu banyak, dan ada pula yang berpendapat "ngapain susah-susah belajar, toh kalo nyontek udah bisa dapet nilai bagus, kenapa harus belajar?". Namun, masalah tidak berhenti sampai di situ saja, mereka yang menyontek terbiasa menggantungkan jawabannya ke orang lain. Padahal ia tak mengetahui benar atau tidaknya jawaban yang ia peroleh dari orang lain. Akibatnya, nilai jelek pun didapat dan rapot dihiasi dengan tinta merah yang akan membuat hati orang tua kita kecewa. Ayolah bersemangat belajar untuk masa depan kita sendiri. Toh, yang akan menuai juga diri kita, apalagi manfaatnya bisa untuk manusia lain. Sehingga kita mendapatkan hasil yang berkah. Selain itu jika kita belajar dan berusaha untuk tidak mencontek maka kita akan merasa puas dengan hasil kerja kers kita sendiri tanpa harus tengok kanan-kiri. Itu bisa dibuktikan saat siswa memasuki jenjang yang lebih tinggui dengan cara dites. Maka siswa yang tidak mencontek akan lulus tes sesuai kemampuan kita. Lalu yang suka mencontek akan bisa tidak lolos karena nilai yang tercantum pada lembar Ijazahnya tak sesuai dengan hasil tes. Jadi, pilihlah jalan yang benar agar hidupmu indah dan berkah...^-^lalu perhatikan apa yang terjadi...

Sunday, April 11, 2010

Sampahku di Istanaku


ya, sekolah memang rumah kedua bagi kita..Apalagi terkadang kita menghabiskan waktu lebih banyak di sekolah daripada di rumah. Jika berbicara tentang rumah, pasti kita akan merasa nyaman jika rumah kita bersih. Sama halnya dengan sekolah, agar kita nyaman belajar di sekolah, maka kita harus menjaga kebersihan sekolah khususnya kelas.Salah satu masalah pokok yaitu mengenai sampah. Banyak kasus yang terjadi yaitu siswa suka membuang sampah di laci karena malas membuang sampah di pada tempatnya. Marilah, kita ganti persepsi membuang sampah itu di sembarang tempat itu tidak bermasalah karena jika kita teruskan,maka lingkungan yang kita diami akan terlihat kotor dan tak nyaman untuk belajar. Salah satu upaya sekolah yaitu memberi tempat sampah di setiap kelas agar siswa tertib membuang sampah. Apalagi sekarang sekolah sudah menyediakan tempat sampah dalam berbagai jenis sampah seperti tempat sampah khusu untuk plastik, botol, kertas. Sehingga sampah yang dimasukkan ke dalamnya dapat mudah untuk didaur ulang. Semoga upaya ini dapat meningkatkan semangat kita untuk membuang sampah pada tempatnya.Amien. ^-^

Monday, March 29, 2010

Sekolah sebagai Salon Budi Pekerti

Dilihat dari judulnya kita bisa berasumsi bahwa budi pekerti yang dibentuk bisa baik maupun buruk. Namun, yang pasti setiap sekolah ingin membentuk budi pekerti siswanya menjadi baik dan bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Kenapa bisa dikatakan berpeluang membentuk pribadi yang buruk? Ingat, bahwa penghuni sekolah itu sendiri memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan berteman atau berkenalan dengan orang yang mampu memberi pengaruh positif atau negatif. Sehingga jika seorang siswa berteman dengan orang yang tidak baik perilakunya di luar sekolah, maka bisa jadi teman di sekolahnya berpeluang terkena imbas pengaruh negatif. Yang harus dilakukan sekolah ialah memupuk iman para siswa dengan siraman-siraman rohani yang mampu membuat siswa berpikir mengenai hal-hal yang benar untuk dilakukan maupun yang salah.
Hal itu dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk kegiatan rohani seperti Kuliah Ahad Pagi bagi yang beragama Islam, di  mana kegiatan tersebut sudah dilakukan oleh sekolah kita. Tidak hanya itu, penganut agama selain itu bisa mengikuti kegiatan rohani yang diadakan kelompok yang berpenganut agama sama. Sehingga pembentuk pribadi yang baik dan mulia bisa dirasakan secara menyeluruh oleh para siswa. Jadi tak perlu takut menghadapi pengaruh negative dari pergaulan karena setiap siswa sudah dibentengi iman yang kuat. Semoga bisa terwujud, Amien! ^-^

Istanaku Jadi Gudang Prestasi


Bukan hal yang asing jika sekolah menjadi tempat sebagai ajang yang berprestasi. Karena di sekolah kita mendapat ilmu dan berbagai pengetahuan hidup. Prestasi sendiri bisa didapatkan jika seorang siswa bekerja keras dibarengi dengan potensi yang ia miliki serta informasi lomba yang didapat oleh sekolah itu.  Sebenarnya banyak siswa yang memiliki kelebihan potensi dibanding siswa-siswa yang lain, hanya saja ia tidak mengembangkannya atau mungkin ia sudah mengembangkannya di tempat lain tetapi malu untuk menunjukkannya di sekolah. Tipe siswa yang seperti itu merasa malu untuk menunjukkan potensinya yang ia sendiri mengira bahwa potensinya tidak baik. Jika kita menelisik sekolah-sekolah yang terkenal memiliki prestasi tidak hanya dalam lingkup nasional tetapi juga internasional, contohnya SMPN 2 Semarang. Ada yang berbeda dari sistem pengajarannya walaupun materi yang dipelajari sama dengan sekolah-sekolah lain. Namun, kita perlu tahu bahwa sekolah tersebut pandai dalam memahami potensi anak-anak didiknya.
Semua potensi yang dimiliki siswa-siswa tersebut sekeras mungkin dikembangkan dengan pengajar yang sesuai atau dengan membuat ekstra kurikuler baru untuk mendongkrak potensi anak tersebut dan diimbangi dengan pembiasaan budi pekerti yang luhur seperti yang tertulis pada dinding sekolah tersebut. Sehingga banyak prestasi yang mudah didapat dengan kerja keras yang rutin mereka lakukan. Kita sebagai warga SMAN 2 Semarang juga bisa menjadi seperti itu, dengan mencari bakat maupun potensi siswa untuk dikembangkan secara baik, apalagi jika ada semangat atau kemauan dari siswa tersebut maka akan berjalan dengan baik harapan kita untuk menjadikan  sekolah menjadi gudang prestasi. Namun, jangan lupakan budaya dan tata karma kita. So, jangan menyerah dalam mennggali potensi yang kita miliki! ^-^